ROMA (DP) — Piaggio Group, Kamis (31/3) pekan lalu, secara resmi membangkitkan kembali model legendaris Vespa PX. Model yang digagas menjadi edisi 2011 tersebut kemudian menghadap anggota klub-klub Vespa dalam sebuah parade yang berakhir di Closseum dan Flora Imperial, di Roma, Italia.
Piaggio Group mengatakan Vespa PX sebagai skuter paling terkenal di dunia. Model PX terbaru diklaim telah memasang mesin klasik, namun lebih ramah lingkungan. “Gaya tidak tertandingi, mesin yang menghormati standar emisi, serta transmisi 4-speed klasik membuat Vespa PX mantap dan unik,” tulis Piaggio dalam sebuah pernyataan resmi yang dterima Dapurpacu.com.
Vespa PX 2011 muncul sekaligus menandai ulang tahun ke-34 generasi pertama PX. Model PX diakui sebagai model skuter paling fantastis di dunia. Setidaknya, model ini telah terjual sebanyak 3 juta unit di seluruh benua.
Piaggio mengklaim tak ada skuter yang mampu menyaingi penjualan Vespa PX. Perusahaan Italia ini juga bangga kerana model-model PX terdahulu masih banyak yang berseliweran di jalan di berbagai belahan dunia.
Hal tersebut sekaligus sebagai parameter betapa mesin dan durabilitas Vespa sangat teruji. Kebanggan ini tak berlebihan. Vespa memang tak hanya dicintai karena kekuatan dan daya tahannya. Vespa juga mampu mengikat emosional pemiliknya, di mana jarang sekali skuter merek lain bisa melakukan itu.
Vespa PX terbaru sangat menghormati sejarah. Paling hal tersebut dibuktikan dari masih digunakannya sistem pemindahan transmisi 4-speed di handlebar. “Sebuah kesejatian untuk para penggemar. Bersama desain asli, model terbaru melampaui batas fashion,” ungkap Piaggio.
Vespa yang di Indonesia identik sebagai sepeda motor pak guru juga masih menanamkan unsur-unsur klasik. Sebut saja, gaya, fungsi, serta kemudahannya dikendarai. Model terbaru bahkan masih mengusung sel bodi baja, basis mesin konvensional, dan posisi ban cadangan di balik kulit cembung pinggul kiri.
Desain Masih Klasik
Tak banyak perubahan desain pada Vespa PX terbaru. Anda masih bisa menemukan gaya retro, sekalipun pada instrumen panelnya: speedometer dengan skala ganda Km/h dan mph, serta lampu indikator bahan bakar yang harmonis.
Meski begitu, Vespa PX 2011 telah mengubah sedikit pelananya dengan material pembungkus yang lebih baik. Selain itu, jok baru disinggung lebih nyaman, sehingga memantapkan PX 2011 sebagai sebuah kendaraan touring yang mantap.
Lampu depan juga tak lagi mengaplikasi bohlan biasa. Untuk meningkatkan daya pancar dan keselamatan pengguna, lampu depan kini memakai bohlam berteknologi halogen yang lebih terang namun tidak menyilaukan. Reflektor juga diubah agar pantulan lebih terukur serta memberikan nilai desain yang atraktif.
Sementara lampu belakang masih tetap seperti model pendahulunya, yaitu berbentuk kotak. Piaggio mengatakan desain tersebut direfleksi dari lampu belakang model-model PX sebelumnya. lampu tersebut berwarna merah, dan memiliki apisan transparan pada bagian bawah guna menerangi nomor polisi.
Seperti diketahui, dimulai dari era 1946 PX bermesin 98cc mengusung lampu belakang model membulat. Rangkaiannya kemudian direvisi menggunakan elemen chrome mulai tahun 1962 generasi 125cc. Lampu belakang model kotak sendiri digunakan mulai era 1970 pada model Primavera ET3.
Kedua lampu sign (sinyal) yang menempel di sayap depan serta ujung pinggul belakang juga sedikit mengalami sentuhan baru. Vespa mengisi lampu bertutup transparan ini dengan warna kuning. Sedangkan handle grip masih mengaplikasi karet hitam yang diembos logo “Vespa.”
Konstruksi Unibody
Perbedaan mendasar yang ditunjukkan Vespa dibandingan kebanyakan skuter dewasa ini adalah kekukuhannya mengandalkan konstruksi unibody untuk chassis. Selain memberikan rasa skuter klasik, konstruksi ini ditegaskan Piaggio sebagai sebuah syarat skuter kokoh dan presisi dalam keseimbangan.
Suspensi depan dengan legan kiri juga menjadi keunikan tersendiri bagi Vespa. Bekerja dengan pegas ulir serta dual shock absorber hidrolik, suspensi ini mampu memberikan kejutan lembut dan menopang bobot motor.
Di bagian belakang tugas suspensi Vespa juga berbeda dengan kebanyakan skuter. Pasalnya, selain bertugas sebagai swingarm (lengan ayun), suspensi ini ikut menopang posisi mesin berikut unit transmisi. Uniknya, di tengah beban yang tinggi tersebut, suspensi belakang tetap kokoh menjalankan tugasnya.
Seluruh roda Vespa PX memasang velg berdiameter 10 inci dengan ban profile 3,50 inci. Roda-roda kecil tersebut dibantu sistem rem cakram berdiameter 200mm (depan) dan drum 150mm (belakang).
Mesin Klasik Ramah Lingkungan
Seperti model terdahulu, Vespa PX 2011 dibuat dalam dua pilihan mesin, yaitu 125cc dan 150cc. Kedua dapur pacu penggerak roda beakang tersebut berkonfigurasi 1-silinder 2-tak dengan pendingin udara.
Meski begitu, tidak seperti yang banyak dipakai pak guru, mesin tersebut telah mengaplikasi teknologi suplai bahan bakar elektronik CDI dan diberikan tombol starter elektrik, selain pedal starter engkol.
Pernaytaannya? Apakah mesin 2-tak masih bisa melawan standar emisi yang berlaku di Eropa? Untuk tantangan ini Piaggio telah memasang catalytic converter yang diklaim mampu menembus emisi Euro3.
Sedangkan unsur klasik yang terakhir adalah masih diterapkannya model transmisi 4-speed manual dengan perindahan di tangan. Konsep ini juga membedakan tipikal skuter modern yang telah mengaplikasi sistem transmisi otomoatis CVT.
Untuk Vespa PX 2011 ini tersedia dalam empat pilihan warna: Mediterraneo sky-blu, Montebianco white, Rossi Dragon red, dan Nero Lucido black. [dp/GRG]
original post by Wisnu Guntoro Adi